Thursday, April 28, 2016

Tarian Vijayakusumah Bentuk Intropeksi Generasi Muda Perempuan

Bandung – Dalam rangka memeringati Hari Perempuan Internasional, Suci Priwasa koreografer asal provinsi Riau menampilkan satu repertoar tari tunggal yang berjudul “Vijayakusumah” di Monumen eks menara jaga sel Banceuy, Bandung, Minggu (8/3).

Repertoar tari Vijayakusumah terinspirasi dari bunga langka yang bernama Wijayakusumah.

Tari ini merupakan bentuk intropeksi terhadap kondisi generasi muda perempuan sekarang.

Ada banyak tokoh perempuan yang dapat dijadikan suri tauladan seperti Inggit Garnasih, Dewi Sartika dan Rd Ayu Lasminingrat. “Mereka adalah perempuan luar biasa, pengorbanan dan jasa-jasa mereka adalah demi kehormatan dan harkat derajat kaum perempuan,” ujar Suci.

Spirit ketiga tokoh itu akan tumbuh mekar dan menebarkan harumnya bagi generasi muda perempuan sekarang. “Semangat dan jiwa ketiga tokoh tersebut belum tertanam pada generasi muda kaum perempuan jaman sekarang,” tambahnya.

Melalui pertunjukan ini Suci ingin menyampaikan pesan agar kaum perempun mempunyai kekuatan, kokoh dalam menjaga harga diri dan martabatnya. “Saya berharap perempuan di era masa kini mau menggali spirit para tokoh tadi agar menjadi perempuan yang lebih berkarakter dan berkepribadian,” pungkasnya.

Generasi muda perempuan jaman sekarang belum sepenuhnya sadar untuk belajar berkaca dari sejarah dan pengorbanan tiga tokoh itu “Di jaman yang serba bebas ini kaum perempuan harus mampu menjaga harkat martabatnya,” ujar penggagas Kelompok Anak Rakyat, Gatot Gunawan.

0 komentar:

Post a Comment