Bandung – Perempuan Indonesia Anti Korupsi (PIA) menyelenggarakan aksi damai Jalin Keluarga Pemberantas Korupsi pada peringatan Hari Perempuan Internasional sedunia di Alun-alun Bandung, Minggu (8/3).
Peringatan tersebut diramaikan oleh berbagai aksi seni berupa Jalin Kain Perca, Meditasi Bening, Lawan Korupsi dan Body Movement.
Aksi damai ini sebagai bentuk dukungan terhadap korupsi di Indonesia.
PIA Bandung melaksanakan pengumpulan ribuan lembar cap tangan #kainpercaKPK dari partisipasi masyarakat di beberapa kota di Indonesia seperti Bandung, Jakarta, Bali, Pare-pare, dan Makassar.
Aksi #kainpercaKPK ini merupakan rangkaian program edukasi yang dilakukan untuk membangkitkan kesadaran terhadap peran keluarga dalam memberantas dan mencegah tindakan korupsi.
PIA mengangkat isu perempuan sebagai tiang utama melawan korupsi, karena menurut teori psikologi dan sosiologi perempuan memiliki kecenderungan lebih taat aturan daripada laki-laki.
“Sebagai tokoh utama dalam keluarga maupun bermasyarakat, perempuan dipercaya dapat melakukan pencegahan tindakan korupsi dari keluarga. Inilah saatnya perempuan Indonesia bangkit bersama membangun kesadaran dan menegakkan kejujuran bangsa,” ujar Direktur Pembina Jaringan Kerja Antar Provinsi dan Instansi, Sujanarko.
Perempuan dianggap sebagai agen pencegahan korupsi yang luar biasa, karena memiliki standar perilaku etis dan kepedulian pada kepentingan umum yang lebih tinggi.
“Sebagai ibu, perempuan merupakan pendidik utama dan penentu arah perkembangan keluarga termasuk penanaman nilai-nilai kehidupan dan kejujuran,” tuturnya.
Aksi damai ini banyak menarik perhatian warga Bandung, khususnya mereka yang sedang berada di Alun-alun Bandung.
“Acara ini sangat bagus dan kreatif dari perempuan-perempuan yang ingin bergerak dalam penolakan anti korupsi dan harapan kedepannya semoga Indonesia lebih maju dan bias memberantas para koruptor tanpa pandang bulu,” ujar salah satu pengunjung, Siti (21).
0 komentar:
Post a Comment