Foto jurnalistik adalah foto yang memiliki nilai berita atau menjadi berita itu sendiri, melengkapi suatu berita dan dimuat dalam suatu media. Foto jurnalistik harus di dukung oleh caption yang berisi penjelasan dari foto. Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan foto jurnalistik yang baik, seperti yang dikutip dari Agvi Firdaus, ketua komunitas fotografi jurnalistik photo’s speak:
1. Niat dan keinginan. Karena untuk mendapatkan foto yang baik itu jam terbang kita harus banyak. Berkaitan dengan niat dan keinginan, banyak waktu yang kita yang tersita. Itulah kenapa niat dan keinginan diutamakan, terlepas dari fasilitas.
2. Walaupun kita belum mempunyai kamera, apabila kita sudah mempunyai nat dan keinginan pasti kita mengusahakan agar mendapatkan kamera, minimal meminjam atau menyewa dahulu.
3. Kita harus melatih insting kita untuk mendapatkan sebuah momen. Nah, pertama-tama sebaiknya kita lebih sering memotret kegiatan olahraga. Dimana disana banyak momen yang bisa kita ambil. Karena pada memotret kegiatan olahraga lebih banyak aksi, seperti memotret kegiatan sepak bola atau basket.
4. Tidak jauh dengan menulis, sebelum memotret sebuah objek, alangkah baiknya kita riset terlebih dahulu.
5. Lakukan metode EDFAT ( Entire, Detail, Frame, Angle, Time ). Metode EDFAT adalah suatu metode pemotretan untuk melatih kepekaan dalam melihat sesuatu secara detail yang runtut dan tajam.
Tahapan-tahapan yang dilakukan pada setiap unsur metode itu adalah suatu proses dalam mengincar suatu bentuk visual atas peristiwa bernilai berita. Berikut ke lima tahapan dalam pemotretan:
Entire adalah tahapan yang dikenal sebagai Established Shot. Suatu keseluruhan pemotetan yang dilakukan begitu melihat suatu peristiwa atau bentuk penugasan lain untuk mengintai bagian-bagian lain untuk dipilih sebagai objek pemotretan. Contoh metode Entire:
Detail adalah suatu pilihan atas bagian tertentu dan keseluruhan pandangan terdahulu (entire). Dalam tahap ini dilakukan suatu pilihan pengambilan keputusan atas sesuatu yang dinilai paling tepat sebagai point of interestnya. Pada tahap ini penglihatan dalam proses yang sedemikian cepat, diramu dengan pengetahuan jurnalistik yang memadai untuk menghasilkan imaji yang diinginkan. Contoh metode detail:
Frame adalah tahap dimana kita membingkai suatu detail yang telah dipilih. Fase ini mengantar seorang jurnalis foto mengenal arti sebuah komposisi. Dalam fase ini rasa artistik seorang jurnalis foto semakin penting.
Contoh metode frame:
Angle adalah tahap dimana sudut pandang menjadi dominan pada fase sebagai pilihan untuk posisi dalam pengambilan gambar. Kita dapat memilih sudut pengambilan dari ketinggian, kerendahan, level mata, kidal, kanan dan cara lain dalam melihat sudut pandang. Contoh metode angle:
Time adalah tahapan penentuan penyiaran dengan kombinasi yang tepat antara diafragma dan kecepatan (shutter speed) atas ke empat tingkat metode telah disebutkan di atas.Contoh metode time:
6. Jangan lupa setelah kita memotret, kita bertanya kepada narasumber agar informasi yang diolah pada caption jelas, isu yang diangkat lebih jelas.
Foto jurnalistik memiliki pesan yang jelas dari peristiwa tetapi dibuat dengan kemampuan teknologi secara otentik.
0 komentar:
Post a Comment