Thursday, April 28, 2016

Rancaekek Kembali Diterjang Banjir

BANDUNG – Banjir kembali menyapa warga Rancaekek, Bandung. Hujan yang turun dengan intensitas tinggi membuat Rancaekek menjadi semrawut.

Sebagai jalan utama yang menghubungkan semua jalur dari arah Jakarta, Bandung, menuju Garut dan Tasikmalaya itu tergenang air dengan ketinggian sekitar 40 centimeter dengan arus yang cukup deras.

Hari Rabu itu menjadi hari kelabu bagi warga Rancaekek. Karena semua orang dibuat repot akibat banjir. Para pengendara pun nekad menembus banjir. Banyak pengendara yang kendaraannya mogok, akibatnya motor terpaksa harus di dorong dengan bantuan warga sekitar dan mobil yang mogok tidak bisa lewati banjir.

Pihak kepolisian memperkirakan bahwa air terjadi akibat air tidak terbuang dengan sempurna ke aliran sungai karena tersendat oleh sampah di selokan-selokan dekat pabrik. Selain karena intensitas hujan yang tinggi, di duga air kiriman dari Sumedang menjadi salah satu penyebab tejadinya banjir. Sumedang merupakan daerah yang serapan airnya sedang kritis. Setiap turun hujan dengan intensitas tinggi, dalam waktu 30 menit dapat dipastikan Rancaekek akan tergenang air.

Belum ada tindakan yang nyata dari instansi yang terkait menangani masalah saluran air di daerah ini. Sehingga setiap hujan turun tidak ada solusi yang kongkrit untuk mengatasi banjir yang terjadi.

“Di tempat kita ini banyak arsitek dan insinyur hebat, kalau hanya untuk jalan dan saluran air seperti ini masa tidak ada solusinya. Warga dapat melihat siapa yang ada di jalanan ketika banjir datang. Kami dari kepolisian sekuat tenaga dari pagi sampai malam sudah melakukan penarikan,” ujar Inspektur satu, H. Ibnu Romli (34). Rabu (18/2).

Polisi melakukan penarikan ke arah Barat karena para pengguna motor yang melawan arus. Para pengguna motor belum sadar akan bahaya melawan arus. Pihak kepolisian tidak melakukan penindakan akan kasus seperti ini. Dalam situasi seperti ini polisi cenderung mengevakuasi untuk melancarkan arus lalu lintas.

“Masyarakat sendiri belum sadar yang akan kita lakukan. Mereka dengan semena-mena melawan arus, sedangkan melawan arus itu adalah melawan hukum,” tuturnya.

Pihak kepolisan berharap kepada pemerintah khususnya instansi yang terkait menangani masalah saluran air agar segera diatasi.

“Silahkan lakukan tindakan nyata dan tidak hanya janji-janji. Silahkan action jangan hanya rencana-rencana tapi dari dulu perencanaan tetap saja begini.” Pungkasnya.

0 komentar:

Post a Comment