Thursday, May 19, 2016

Review Film Deadpool

Tahun ini mungkin jadi tahun yang cukup menarik di dunia perfilman soalnya tahun ini ada  satu karakter superhero (anti-hero lebih tepatnya) dari Marvel yang menghentak layar lebar untuk pertama kalinya yaitu Deadpool yang sudah tayang di tanah air sejak 10 Februari 2015 lalu.

Deadpool membawa semua aspek yang sudah diantispasi sebelum peluncuran
filmnya. Dark humor sense, kata-kata vulgar sepanjang film, sampai analogi-analogi gak
masuk akal, semua sudah jadi satu paket yang wajib yang bahkan memang telah ditunggu
oleh para penontonnya.

Gak heran kalau film ini di beri rating dewasa. Bahkan buat kalian
yang masih mengira film bertema superhero selalu bisa ditonton oleh semua umur, but not for this movie. Deadpool benar-benar film dewasa, kamu udah cukup umur belum? haha.

Deadpool sebelumnya pernah tampil sebagai karakter pembantu, mungkin bagi kalian  yang
pernah menyaksikan X-Men Origin Wolverine, udah gak begitu asing dong dengan superhero berbalut kostum merah ini.

Namun tentu gak banyak yang bisa digali mengenai karakter Deadpool sesungguhnya. Maka untuk film solo perdananya pengenalan karakter Deadpool tentu harus lebih dalam.

Siapakah Wade Wilson, dari mana ia berasal, apa motivasinya menjadi pria misterius dibalik topeng merah, semuanya dibahas cukup lengkap dalam film
ini.

Bisa dibilang untuk cerita film pertama Deadpool ini tidak akan menyuguhkan berbagai macam plot twist, melainkan sebagai pengenalan si Deadpool alias Wade Wilson. Kalian gak usah khawatir, kalau gak ngerti jalan cerita hanya karena gak tahu banyak soal Deadpool dari cerita komik, ataupun kaitannya dengan Marvel Universe.

Tak melulu soal comedy vulgar dan kekerasan, Deadpool juga punya unsur lain yaitu drama  romansa. Mungkin tak seheboh kisah cinta para vampir di film Twilight, tapi romansa antara Wade Wilson dan Vanessa, tetap jadi unsur penting yang menambah film semakin kompleks.

Tampaknya soal asmara menjadi satu kelemahan yang tidak pernah luput dari semua karatkter hero. Untungnya kisah asmara yang digambarkan juga tidak begitu melankolis yang terkadang justru membuat nilai minus pada film.


Sementara yang juga cukup menarik disoroti justru adalah kolaborasi Deadpool dengan karakter  X-Men, Colossus dan juga Negasonic Teenage Warhead.

Deadpool yang penuh kesan jenaka, dipadukan dengan dua karakter X-Men yang penuh kesan serius, menjadikan   kolaborasi adegan yang aneh dan anti mainstream.

Sementara untuk rival utama Deadpool film ini sendiri memang belum terlihat begitu powerfull. Namun Francis, ilmuan yang mengubah Wade Wilson ini punya banyak pasukan yang tentu merepotkan untuk ditaklukan.

Dan Morena Baccarin yang memerankan Vanessa, kekasih Wade, she’s a very hot girl. Gak salah pilih kalau ia jadi pemeran pendamping Ryan Reynolds untuk film ini. Kesan penuh sensualitas namun terlihat begitu natural membuat pandangan mata sulit untuk beralih.

Selain itu, ada pula karakter pembantu  lain yang tak kalah kocak. Mulai dari supir taksi yang selalu mengantar Deadpool, sampai nenek buta yang tinggal bersama Deadpool.

Di bagian ending, seperti yang sudah diwanti-wanti sebelumnya akan ada post credit yang
rugi jika sampai kamu lewatkan. Pastikan anda jangan pulang dahulu sebelum menyaksikan dua post-credit scene di bagian akhir film.

Karena dibagian akhir tersebut, Deadpool juga sedikit memberi bocoran untuk sekuel film berikutnya.

0 komentar:

Post a Comment